Yogyakarta,
16 April 2013
Malam
: 11.42 WIB
2006
silam, pertama kali ku rasakan jatuh cinta sekaligus kehilangan. Rasa nya indah
namun sakit. Sosok yang baru beberapa hari masuk kedalam kehidupan ku dan
mendekatkan diri pada ku adalah sosok yang sudah lama sekali ku kenal, namun
tidak akrab. Sosok itu membuatku nyaman berada di dekatnya, saat itu tak peduli
kata orang apa, bahkan kata orang terdekatku pun tidak kudengarkan.
Sore
itu, ketika langit sudah mulai menaburkan kegelapannya, ia datang di hadapanku
dengan tatapan yang tidak sama sekali ingin kulupakan. Tatapan itu yang hingga
sekarang ku kagumi. Ia menyapaku dengan senyuman, itu kali pertama kita
berbicara serius layaknya orang dewasa, tidak seperti biasanya hanya lewat dan
menyapaku tanpa ada maksud apa-apa hanya menegur dan pergi. Saat kami berbicara
serius umurku 14 tahun, ya saya tahu itu masih sangat belia…… namun itulah saat
pertama kali remaja merasakan indahnya cinta. Pembicaraan itu terus berlanjut,
kami saling mengenal satu sama lain….. aneh.. seperti tidak pernah ketemu,
padahal rumah kami hanya berjarak sekitar 100 meter. Akhirnya kami memutuskan
untuk berjalan-jalan sebelum kelulusan SMP diumumkan, kami memilih pantai… aku
suka pantai… ia juga… dan objek wisata terindah di tempat kami hanyalah pantai.
Keesokan
harinya, kami meneruskan rencana itu,
aku masih ingat sangat ingat saat itu kamu menggunakan baju merah dan aku
menggunakan baju kuning muda. Itu kali pertama kita saling mengenal dekat…
dekat hingga aku merasa nyaman, aku rasakan jatuh cinta. Namun disaat yang
bersamaan, kau memebritahu ku akan pindah ke kota lain untuk melanjutkan studi
mu. Saat itu aku bingung, entah…. Semacam sudah lama berhubungan dekat dengan
mu tapi tidak, kami baru dekat dalam beberapa hari ini.
Sedih
rasanya, sedihnya tak tertahankan. Semacam takut ia hilang, pergi dan melupakan
ku.
Hari
itu tiba, pagi dimana kau beranjak meninggalkanku, saat itu pikiranku kacau
hingga air mata ini turun di bandara untuk melepas kepergianmu. Yang bisa ku
lakukan saat itu hanyalah ikhlas…. Dan tak berharap ia akan kembali… tidak sama
sekali, karena saya tahu itu tidak mungkin terjadi.
Setahun
kita jalani hubungan jarak jauh….saling menelpon, mengabari satu sama lain.
Hingga akhirnya kedekatan kami terdengar oleh orang tua ku. Mereka sangat
membencimu dan pastinya tidak mendukung kedekatan ku dengan mu. Oh… dunia
hampa… satu-satunya alat komunikasi ku dengan mu ditahan oleh ibu ku, sejak itu
aku pasrah, ikhlas dan hanya bisa merangkai tulisan yang mungkin tidak begitu
penting untuk mengungkapkan kata-kata dan perasaan rindu yang bergejolak ini
kepadamu.
Perasaan
ini mulai luntur sejak aku menemukan orang lain yang dapat menggantikan mu,
tidak satu orang ada banyak….. 1,2,3,4,5 ah.. entah berapa…. Ku jalani hubungan
selayaknya orang berpacaran, namun aku tak tahu hingga 2009 aku masih saja
berharap kita bisa bertemu. Sata itu aku sudah kuliah, entah malam hari tepat
pukul 19.00 WIB aku menelpon mu, dengan video call, itu karena perasaan sayang
yang tak kunjung hilang. Rasanya indah, karena setelah lama tidak mendapat
kabar dari mu, kini aku mendengar suara mu dan melihat wajahmu lagi, walau
hanya melalui layar handphone genggam kami.
Saat
itu kau terlihat tampan, tampan sekali.. tentu saja dengan tatapan mu yang
mematikan itu.
Seiring
berjalannya waktu ku temukan seorang baru ditahun yang sama 2009, ia mengisi
hari-hari ku hingga tahun keempat aku kuliah. Jangan kira sejak aku pacaran
tahun 2009 aku tidak mengingat mu, itu salah. Aku selalu mengingat mu, bahkan
foto-foto dan tulisan tentang mu masih kusimpan.
Entah
ini yang di sebut dengan never ending
story atau hanya kebetulan, pada bulan Januari tanggal 26 tahun 2013, kami
bertemu, bertemu yang benar-benar bertmu, aku bisa melihat wajahmu dengan
sangat dekat, aku bisa pandangi mata indahmu secara dekat, bisa menggenggam
tanganmu secara nyata, dan pastinya mendengar suaranya secara langsung. 2013,
kami bertemu dengan cerita kami masing-masing, dengan kegagalan cinta kami yang
bersamaan.
Hingga
akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami yang sempat tergantung
selama 9 tahun. waaawww…… 9 tahun, kami dipertemukan oleh Allah, ini mimpi….
Mimpi yang sama sekali tidak pernah ku mimpikan.
Sekarang
16 April 2013, bulan keempat kami bersama…… saling mengenal kembali, saling
menyoocokkan kembali, menyambungkan idiologi-idiologi masing-masing yang
bertentangan, menyatukan visi misi hidup kami, keluarga kami dan semua yang
kami punya.
Satu
yang ku minta darimu sayang, tetap jadilah kamu yang apa adanya, yang mempunyai
tatapan mata yang membuatku tergila-gila, tetap menjadi never ending story kita. Bersabarlah menyatukan idiologi yang
bertentangan, InsyaAllah ada hikmahnya.
Satu
yang ku minta untuk mu, jadilah mimpi besar ku…. Tujuan hidupku
Love
You DwiPutraKuntartoAdi
Nong
No comments:
Post a Comment